oleh

Viral, Video Karyawan Mc Mahon Aliansi PT AMNT Dikabarkan Tak Diberi Makan

Maluk, JMS News – Sebuah video yang diunggah pemilik akun Sus di lokasi Camp kerja PT MC Mahon perusahaan alinasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara viral di Media Social sejak Selasa (26/1/2021).

Video tersebut pertama kali diunggah di Group Facebook rungan Samawa menceritakan tentang kondisi sejumlah karyawan yang diduga tidak diberi makan dari pagi sampai malam.

“ Sy berani karena sy sisp menerima resiko apapun, ini keadaan kami yg di standbykan oleh perusahaan mike mahon, kami tidak diberi makan dari pagi sampai malam. Sedangkan aktivitas kami dibatasi. Kami tidak boleh keluar kamar. Lantas kami mau makan apa kalau kami tidak bisa keluar kamar. Sedangkan nasi tak kunjung datang dari pagi sampai malam,” demikian caption dalam unggahan video tersebut, seperti dilansir JMSNews media group KMC dari Akun Sus dimaksud.

Sontak video unggahan sejak 9 jam lalu saat berita ini diturunkan, mendapat berbagai respon para netizen, hingga berita ini diturunkan sudah dibagikan 31 kali dan puluhan komentar, ada beberapa netizen mencoba menanggapi dengan memberi masukan namun sebaliknya sebagian diantaranya memberi cibiran terhadap perusahaan, berikut diantara komentar para netizen.

Berikut Unggahan Dimaksud

“Ba no sama tengan mogo kerja ke bua mangan mangan no poka menan….njna sama nyembah lalo ke perusahaan nan eee….” tulis akun Deny Sebasang.

“ sekedar untuk saudara dan prmerintah ketahui bahwa itulah yg terjadi terhadap saudara kita yg ditambang,” tulis akun Sus pemilik status menjawab tanggapan akun Deny Sebasang.

“Ba harus tu tari me PBU Bae ke nan po tu mangan nan,ba tu bli mo gina sanak,apalagi ta Kam gajian,malo tu sesakit diri tu,tari me kales PBU Bae na,sanak,ooo aku.,” tulis akun Azis Ache.

Baca Juga :  Lembaga Rum Inovasi Teknik Siap Ciptakan Daya Skill Profesional

“Antara hoax dan fakta ,” tulis akun Jend Tempoer Tsariq

“itu masalah x jaman sekarang. dimana2 terlalu sedikit yg benar.tu kerja ke sama negara diri bae nan rua apalagi ke tu luar. mara leng x ipin kasian².” tulis akun Erna Danil Danil.

“ Betul² perbudakan scara struktural..!!apa kabar pemerintah Daerah yang mengetahui masalah ini..ini sudah pelanggara HAM..” tulis akun Selaki Mocax’s.

“Lmn ttu ti tu tngan ne pa masi tu keang akun palsu. Laser doal jina na msi ti beslume,” tulis akun Efan Dinata

“ Astaga saman moderen ta masih notoluk mangan pe sodara,mu kejar gaji tpi mulapar,mu begela nink bao gaba tapi mu kelaparan nan pribahasa untuk perso,jangan mau anda di tindas di daerah anda sendiri,dlam artian kalian harus bertindk n mencari pertanggung jawaban mreka apbila klian smua tdk d ayomi dengan benar,”tulis akun Nurdin Sri.

“resiko pak..jangan banyak mengeluh karna bapak2 dapt gaji perbulan dari perusahaan..peno ketimus ke bua ara pang nan bau si tu kakan..” tulis Akun Dry Fit.

Sementara itu, dikonfirmasi terkait ini, Head and Coorporate Communication PT AMNT, Kartika Oktaviana, menjelaskan, Amman Mineral melakukan langkah extra mitigasi risiko pencegahan COVID-19 dengan melakukan skrining massal untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan dan mitra bisnis. Untuk mendukung proses ini berjalan dengan baik dan dalam waktu singkat, perlu diterapkan langkah-langkah social distancing yang lebih ketat.

“ Kemarin adalah hari pertama pelaksanaaannya. Kami dan mitra bisnis yang menyediakan layanan makanan telah bekerja tanpa henti untuk mengakomodasi kebutuhan makan seluruh warga Batu Hijau. Namun dengan kondisi saat ini, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri. Kami terus berupaya lebih efektif lagi dalam bekerja, mengaktifkan tambahan jumlah karyawan untuk membantu layanan makanan.,” jawab Vina sapaan akrab Kartika Octaviana saat dihubungi JMS News media Group KMC, Rabu Pagi (27/1/2021).

Baca Juga :  Ini Keterangan PT AMNT Terkait Status Karyawan yang Unggah Video

Setiap karyawan yang memerlukan bantuan dikatakan Vina, dapat dengan mudah menyampaikan ke atasan langsung agar segera ditindaklanjuti. AMNT juga mengerahkan semua supervisor agar secara proaktif mencatat aspirasi dan keluhan dari seluruh tim.

“ Ini supaya kami cepat bisa mengidentifikasi masalah dan mengatasinya dengan solusi yang tepat. Kondisi saat ini memang kurang ideal. Kami terus berupaya untuk memastikan kualitas layanan bagi seluruh karyawan agar bisa tetap nyaman,” demikian ujarnya.(K1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *